Dalam Orasi Ilmiah di Universitas Prof.Dr.Moestopo, Wamendes PDTT Mengajak Segenap Civitas Akademika dan Para Wisudawan Berdoa Untuk Kejayaan dan Kemajuan Moestopo

 



 


JAKARTA – Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Rahardjo memberikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke-63 dan Wisuda Sarjana dan Magister  Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dengan tema Implementasi Kebjakan Ibu Kota Nusantara dalam Perspektif Sismennas di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (23/4/2024).


Dalam orasinya, Wamendes Paiman mengatakan bahwa perpindahan Ibu Kota Negara banyak terjadi kritikan bagi pemerintah, bahkan pemerintah dinilai terlalu cepat menerbitkan undang-undang, dan kesannya terburu-buru.



Oleh karena itu, Wanendes kemudian memberikan pemahaman kepada sivitas akademika Universitas Moestopo dan juga para wisudawan terkait dengan proses dan tahapan-tahapan yang sudah dilakukan untuk perpindahan IKN tersebut. 


“Bahwa sebenarnya perpindahan Ibu Kota Negara telah melalui kajian yang panjang dan sangat matang yang didasarkan pada aspek ekologi, sosiologi dan historis,” ujar Wamendes Paiman.



Secara ekologis, lanjutnya,  permukaan tanah Jakarta semakin turun setiap tahunnya, ditambah dengan kepadatan penduduk yang luar biasa, menjadikan kondisi Jakarta  memang sangat krodit.


Kemudian secara sosiologis, Jakarta penduduknya sangat padat sekali, sehingga terjadi kesenjangan sosial, dan juga rentan dengan polusi  udaranya yang kurang sehat.



“Sedangkan secara historis, bahwa perpindahan Ibu Kota Negara ini telah diusulkan, digagas oleh Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Presiden Soekarno,” ungkapnya.


Oleh karena itu, jika ada kelompok-kelompok yang mengritik dan menentang pemerintah tentang perpindahan Ibu Kota ke IKN ini sesungguhnya kurang pas. Karena, maksud dari pemerintah dengan pindahnya IKN, akan terjadi pemerataan pembangunan.


Paiman kemudian memaparkan strategi pembangunan desa dan perdesaan yang akan dilakukan di sekitar IKN. Menurutnya,  terdapat 10 strategi pembangunan yang sudah disiapkan.


Pertama, Pemerintah Desa melakukan perbaikan kualitas perencanaan pembangunan desa melalui perencanaan pembangunan desa berbasis Data Desa SDGs Desa dan IDM.


Yang kedua, Pemerintah Daerah memberikan dukungan melalui program atau kegiatan yang menyasar pada indikator IDM yang masih lemah sesuai dengan hasil penjaringan data dukungan program atau kebijakan Pemda di Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal tahun 2024. Selain itu juga Memperkuat kelembagaan ekonomi di Desa dengan dibentuknya BUMDesa, Desa Wisata dan lainnya.


“Ketiga, pembangunan desa dan perdesaan disekitar IKN juga perlu adanya Kolaborasi dan sinergi lintas sektor melalui sinkronisasi program/kegiatan, sinergi antar pendamping Kementerian/Lembaga, Menciptakan ruang kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan mitra pembangunan lainnya untuk mempercepat pengentasan Desa Tertinggal dan sangat Tertinggal, serta penurunan angka kemiskinan di desa,” ujarnya.


Keempat, diperlukan juga adanya Peningkatan efektivitas pemanfaatan Dana Desa untuk penanganan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan dan hewani, pencegahan dan penurunan stunting skala desa, dan pengembangan sektor prioritas di desa sesuai potensi dan karakteristik desa.


Kelima, perlu adanya pemanfaatan ruang desa untuk penghidupan berkelanjutan dalam rangka mengendalikan setiap pemanfaatan dan perubahan pemanfaatan lahan (alih fungsi) di Desa yang berdampak terhadap perubahan iklim dan degradasi lingkungan.


“Keenam dengan optimalisasi pemanfaatan aset dan potensi desa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan Desa,” ungkapnya.


Ketujuh dengan Penguatan peran Pemda dalam mengkonsolidasikan penyelenggaraan pembangunan kawasan perdesaan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi berdasarkan potensi kawasan.


Kedelapan dengan Pengembangan kerjasama antar Desa (termasuk antar BUMDes/BUMDes Bersama) dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga melalui badan pengelola kawasan. 


Kemudian yang kesembilan dengan penguatan sosial budaya lokal desa melalui pendidikan budaya, pengembangan pariwisata berbasis budaya, dan pelestarian bahasa dan adat istiadat.


“Terakhir, perlu meningkatkan pengendalian terhadap kerusakan lingkungan dan konservasi sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan agar terciptanya kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” sambung Paiman.


Paiman berharap, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dapat terlibat  dalam menyukseskan program-program pemerintah, utamanya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa 


Oleh karena itu, ia mengapresiasi  Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah membantu pemerintah Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sejak tahun 1961. 


“Tentunya, Universitas Moestopo ini menjadi bagian dari pemerintah yang kita minta terus untuk berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,”


Di akhir orasinya, paiman mengajak segenap civitas akademika dan para wisudawan serta orang tua wisudawan untuk mendoakan agar moestopo maju dan tetap jaya, sehingga, alm Mayjen TNI Purn Prof.Dr.Moestopo bisa tersenyum dan bangga terhadap anak -cucu keturunan bpk moestopo yang mampu meneruskan cita cita beliau, pungkasnya.(dody)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADVOKAT Hartono Tanuwidjaja, SH.,MSi.,MH.,CBL.,CMed. : Persidangan GANDHI SEVA LOKA Lanjut ke Tahap MEDIASI !!

Advokat Hartono Tanuwidjaja,S.H.,M.H : Tahap Mediasi sesuai dengan Per MA nomor 1 Tahun 2016, Para Prinsipal itu Harus Hadir.

PELUANG DI BALIK PERANG